Memancarkan Indahnya Islam

Cara Rasulullah SAW Mandi Junub

Advertisement

Cara mandi junub - Keadaan junub atau berhadas besar tentu akan terjadi pada setiap orang dewasa. Mungkin mimpi basah, melakukan jima atau kumpul sama istri atau  perempuan yang baru selesai haid. Satu hal yang juga pasti adalah tentu saja wajibnya seorang Mukmin dewasa untuk membersihkan badannya. Bukan sembarang bersih-bersih. Ini adalah mandi junub atau mandi besar. Bagaimana caranya? Tentu kita harus mengikuti apa yang dilakukan oleh baginda Rasul ketika melakukan mandi junub.

cara mandi junub


Mandi junub ini wajib hukumnya. Allah Ta’ala berfirman: “Dan jika kalian junub maka bersucilah (mandilah),” (QS. Al-Maidah: 6).

Cara mandi besar atau mandi junub adalah seperti yang diterangkan dalam hadis:

“Dari Aisyah -radhiallahu anha- dia berkata: “Kebiasaan Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam jika beliau mandi junub adalah: Beliau memulainya dengan mencuci kedua tangan beliau, kemudian beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri lalu mencuci kemaluanya, kemudian beliau berwudhu seperti wudhu untuk shalat, kemudian beliau mengambil air lalu memasukkan jari-jemarinya ke semua pangkal rambut. Sampai setelah beliau memandang bahwa airnya sudah merata mengenai semua rambut beliau, beliau lalu menyiram kepalanya sebanyak tiga kali tuangan, kemudian beliau mencuci seluruh tubuh beliau, kemudian akhirnya mencuci kedua kaki beliau,” (HR. Al-Bukhari no. 248 dan Muslim no. 316).

Juga hadis lain dari maimunah binti al-Harist:

“Dari Maimunah bintu Al-Harits -radhiallahu anha- dia berkata: “Aku pernah membawa air mandi untuk junub kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam-. Lalu beliau memulai dengan membasuh dua telapak tangannya sebanyak dua atau tiga kali. Kemudian beliau memasukkan tangannya ke dalam wadah berisi air, lalu menuangkan air tersebut pada kemaluan beliau, dan beliau mencucinya (kemaluan) dengan tangan kiri. Setelah itu, beliau menggosokkan tangan kiri ke tanah dengan gosokan yang kuat. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Kemudian beliau menuangkan air ke kepala beliau sebanyak tiga kali sepenuh telapak tangan, lalu beliau mencuci seluruh tubuhnya. Kemudian beliau bergerak mundur dari tempat beliau berdiri, lalu beliau mencuci kedua kakinya. Kemudian aku mengambilkan handuk untuk beliau, tetapi beliau menolaknya,” (HR. Al-Bukhari pada banyak tempat, di antaranya no. 259 dan Muslim no. 723).

Kalimat [berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat], diterangkan dalam riwayat lain, “Kemudian beliau berkumur-kumur dan menghirup air ke dalam hidung, kemudian beliau mencuci wajahnya dan kedua lengannya (tangannya sampai siku).”

Para ulama menyebutkan bahwa tata cara mandi junub ada 2 cara, dan bisa dipilih salah satunya:

1. Cara yang sempurna, yaitu mengerjakan semua rukun, wajib dan sunnah dalam mandi junub. Ini sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Aisyah dan Maimunah di atas.

2. Cara yang mujzi’ (yang mencukupi), yaitu hanya melakukan yang merupakan rukun dalam mandi junub. Seperti yang diisyaratkan dalam ayat di atas. Imam Ibnu Hazm berkata dalam Al-Muhalla (2/28) menjelaskan ayat di atas, “Bagaimanapun caranya dia bersuci (mandi) maka dia telah menunaikan kewajiban yang Allah wajibkan padanya.”

Masalah lain yang bisa dipetik dari dalil-dalil di atas adalah:

1. Asy-Syaikh Ibnu Al-Utsaimin menyatakan tidaknya wajib berwudhu setelah mandi junub berdasarkan ayat di atas. Karena Allah Ta’ala telah menyatakan mandi itu sebagai thaharah dan wudhu termasuk thaharah.

2. Hukum gerakan wudhu yang ada di  pertengahan mandi junub adalah sunnah, karena pada mandi junub yang cukup tidak disinggung masalah wudhu.

3.  Bolehnya ada jarak antara mencuci anggota wudhu yang satu dengan yang lainnya dalam wudhu, selama anggota wudhu sebelumnya belum kering. Pada hadits Maimunah beliau mengundurkan mencuci kaki dari semua gerakan wudhu sebelumnya.

4. Sebaiknya tidak menggunakan handuk atau yang semacamnya untuk membasuh tubuh setelah mandi junub, akan tetapi hendaknya menggunakan tangan sebagaimana yang diterangkan dalam riwayat lain hadits Maimunah.

5. Menggunakan tangan kiri ketika akan menyentuh sesuatu yang najis. (islampos)


Masalah mandi besar atau mandi junub ini harus menjadi perhatian kita terutama para orang tua untuk mengajari anaknya yang mulai tumbuh dewasa. Jangan sampai nanti ketika sudah waktunya, anak-anak kita 
belum tau caranya mandi junub. 

Bagaimana jika seorang wanita mau mandi junub? silahkan ikuti link ini. Semoga bermanfaat.
Cara Rasulullah SAW Mandi Junub Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Fatiem

0 comments:

Posting Komentar