Janganlah kau kosongkan dirimu dari Al Qur’an. Hafalkanlah
firman-firmanNya, sesuai kemampuan dan kesanggupanmu. Sesungguhnya dengan
menghafal Al Qur’an, engkau bisa membacanya kapan pun. Dan dengan membacanya,
engkau mengingatNya. Ketika engkau menghayati maknanya, sesungguhnya engkau
berusaha lebih dekat denganNya. Dan Dialah yang menjagamu dan menjaga seluruh
penghafal Qur’an.
Pesan di atas rasanya sangat cocok dengan kisah nyata yang dialami oleh seorang gadis Muslimah asal Arab
yang tinggal di London. Suatu hari ia memenuhi undangan temannya hingga tengah
malam. Meski rumahnya jauh, ia harus pulang malam itu juga.
“Naik bus saja ya. Meski agak lama tapi relatif lebih aman
daripada kereta (subway). Di sini sering terjadi tindak kejahatan dan
pembunuhan di malam hari, apalagi di stasiun bawah tanah yang biasanya sepi,”
temannya menasehati ketika ia berpamitan pulang.
Gadis muslimah ini hanya berpikir bagaimana caranya agar ia
cepat sampai di rumah. Karenanya ia memutuskan naik kereta api. Dan ternyata
benar. Stasiun sepi. Di ruang tunggu, ia melihat seorang laki-laki yang
mencurigakan. Hanya mereka berdua yang ada di sana. Sempat takut, tapi ia
kemudian cepat menenangkan diri. Ia berlindung kepada Allah dan membaca
surat-surat Al Qur’an yang dihafalnya. Ia pun berhasil melewati laki-laki
tersebut dengan aman, lalu naik kereta dan tibalah ia di rumahnya.
Keesokan harinya, gadis Muslimah ini dikejutkan dengan
berita pembunuhan yang ia baca di surat kabar. Pembunuhan itu terjadi di
stasiun yang sama, persis lima menit setelah kepergiannya meninggalkan stasiun
itu. Di berita itu juga disebutkan, polisi berhasil menangkap pembunuhnya.
Penasaran dengan peristiwa itu, ia datang ke kantor polisi
untuk melihat siapa pembunuhnya. Ternyata pelaku adalah laki-laki yang telah
dilihatnya semalam. Setelah meyakinkan polisi, ia diberikan kesempatan bertanya
kepada laki-laki tersebut.
“Apakah engkau mengingatku?” tanya gadis Muslimah itu.
“Apakah aku mengenalmu?” jawab laki-laki itu sambil berusaha
mengingat gadis di depannya.
“Aku bertemu denganmu di stasiun sebelum kejadian tersebut”
“Ya, aku ingat sekarang”
“Mengapa engkau membiarkan aku, tidak membunuhku saat itu?”
“Jangan bercanda. Bagaimana aku akan membunuhmu sementara
ada dua pengawal berbadan besar yang mengikutimu?”
Allahu akbar! Rupanya Allah menyelamatkan gadis muslimah itu
dengan mengirimkan dua penjaga untuknya. Jika tidak, entah apa yang akan
terjadi semalam.
Saudariku sahabat webmuslimah, kapan pun engkau merasa
terancam bahaya, berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha
Pelindung dan tidak ada pelindung kecuali Dia. Kapan pun engkau merasa takut,
bergantunglah hanya kepadaNya. Ingatlah Dia, niscaya Dia mengingatmu. Berdoalah
kepadaNya dengan doa yang sungguh-sungguh, niscaya Dia mengabulkan doamu.
Seperti kisah nyata yang ditulis Syaikh Ahmad Abduh Iwadh
dalam buku La Tai’asu min Ruuhillah (Jangan Berputus Asa dari Rahmat Allah) di
atas. Ketika seorang hamba benar-benar berdoa, berlindung dan bergantung
kepadaNya, maka Dia akan melindunginya dengan berbagai cara yang kadang-kadang
hambaNya sendiri tidak tahu bahwa Allah melindunginya dengan caraNya.
(Tim Redaksi Webmuslimah.com]
0 comments:
Posting Komentar